Friday, July 31, 2009
UTP break?
Thursday, July 30, 2009
Get Well Soon
Oh Allah The Almighty, please do pelihara my sahabats dan sembuhkan mereka semuanya. Sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Berkuasa diatas setiap sesuatu. Kami berserah segalanya kepada Mu. Hanya KepadaMu ya Rabbi. Kami bermohon dengan sangat.
Wednesday, July 29, 2009
Outstandingly Excellent :)
Monday, July 27, 2009
For me and you : A lesson
Ka’ab bin Malik; Dan Manisnya Sebuah Kejujuran…
Ka’ab bin Malik adalah salah seorang sahabat Nabi yang mendapat anugerah Allah berupa kepiawaian dalam bersyair dan berjidal. Syair-syairnya banyak bertemakan peperangan. Kemampuan sebagai penyair ini, mengantarkannya menduduki posisi khusus di sisi Nabi, selain dua sahabat yang lain, yaitu Hassan bin Tsabit dan Abdullah bin Rawahah. Ka’ab bin Malik termasuk pemuka sahabat dari kalangan Anshar yang berasal dari suku Khazraj. Nama lengkapnya ialah ‘Amr bin Al Qain bin Ka’ab bin Sawaad bin Ghanm bin Ka’ab bin Salamah. Pada masa jahiliyah, ia dikenal dengan kunyahnya (panggilan) Abu Basyir.
Kisah kejujuran Ka’ab bin Malik ini, berawal saat Rasulullah telah
mengambil keputusan untuk menyerang Romawi. Beliau memobilisasi para
sahabat untuk tujuan itu. Kaum rnuslimin segera melakukan persiapan
dan berlomba-lomba menginfakkan harta yang mereka miliki.
Di tengah kesibukan kaum muslimin melakukan persiapan, ada seorang
sahabat yang belum memulainya. la bernama Ka’ab bin Malik. Kali ini,
Allah hendak mengujinya dengan perang Tabuk.
Pada masa tuanya, Ka’ab bin Malik menuturkan kisahnya kepada putranya
: "Aku tidak pernah absen dalam satu peperangan pun bersama
Rasulullah kecuali dalam perang Tabuk dan perang Badr. Tatkala Rasulullah
berangkat bersama pasukan, aku masih terlambat dan belum sempat melakukan
persiapan. Batinku berharap, aku bisa menyusul mereka. Namun akhirnya,
langkahku benar- benar terhambat. Kesedihanku bertambah, ketika aku
tahu bahwa orang-orang yang tidak bergabung dalam jihad itu hanya
orang-orang yang tertuduh munafik atau kaum yang lemah fisiknya".
Saat Rasulullah tiba di Tabuk, Beliau bertanya: "Apa yang
terjadi dengan Ka’ab?"
Seorang laki-laki dari kaumku dengan kiasan menjawab,"Baju
kesayangannya telah menahannya". Namun Mu’adz menangkisnya,"Sungguh
buruk perkataanmu. Demi Allah, kami tidak mengetahui tentang dirinya
kecuali baik saja". Rasulullah terdiam.
Ketika Rasulullah, kembali dari peperangan, orang-orang yang absen
segera menemui Beliau, untuk menyampaikan alasan-alasan mereka. Jumlah
mereka delapan puluh orang lebih. Rasulullah pun menerima alasan-alasan
mereka dan memohonkan ampun bagi mereka.
Sempat terbesit dalam benakku untuk mengajukan alasan dusta kepada
Beliau, agar aku selamat dari kemarahan Beliau. Namun kuurungkan niatku
dan kubulatkan tekad untuk berkata jujur kepada Beliau. Aku mengucapkan
salam kepada Beliau, Beliau tersenyum kecut kepadaku.
Beliau berkata,"Kemarilah!"
Aku pun mendekat dan duduk di hadapan Beliau.
Beliau bertanya kepadaku,"Apa yang menahanmu? Bukankah engkau
telah mempertaruhkan punggungmu?"
Aku menjawab,"Benar, wahai Rasulullah. Demi Allah, seandainya
saat ini aku duduk di hadapan orang selain engkau, tentu aku sampaikan
segala argumentasi yang dapat menyelamatkanku dari kemarahan, lantaran
aku ahli berjidal (pandai bicara). Namun aku sungguh mengetahui, seandainya
hari ini aku berdusta supaya engkau memaklumiku, niscaya Allah yang
akan memberitahukan kepada engkau. Aku mengatakan alasan yang sebenarnya
dengan jujur kepadamu. Dan sungguh, aku berharap ampunan Allah dengan
kejujuranku. Demi Allah, aku sama sekali tidak memiliki alasan saat
aku berdiam di rumah dan tidak ikut serta perang bersamamu."
Beliau berkata,”Laki-laki ini telah berkata jujur. Berdirilah sampai
Allah memutuskan perkaramu," aku pun berdiri dan meninggalkan
Beliau.
Sekelompok laki-laki dari Bani Salimah mengejarku seraya berkata,"Demi
Allah, kami tidak mengetahui engkau melakukan dosa sebelum ini. Mengapa
engkau tidak beralasan seperti yang dilakukan orang-orang itu? Sungguh,
permohonan ampun Rasulullah untukmu akan menghapus dosamu."
Mereka terus membujukku hingga aku berpikir untuk kembali kepada Rasulullah
dan berdusta kepada Beliau. Aku bertanya kepada mereka,”Adakah orang
yang mengalami hal yang sama sepertiku?"
Mereka menjawab,"Ada! Dua orang laki-laki yang mengatakan
alasan seperti alasanmu. Dan Rasulullah mengatakan perkataan yang
sama kepada mereka, seperti yang Beliau katakan kepadamu."
Aku bertanya,"Siapa mereka?"
Mereka menjawab,”Murarah bin Ar Rabi’ Al ‘Amri dan Hilal bin Umayyah
Al Waqifi."
Mereka adalah dua orang sahabat yang ikut dalam perang Badr dan pada
diri mereka terdapat suri tauladan. Aku pun berlalu meninggalkan mereka.
Sejak saat itu, Rasulullah melarang para sahabat berbicara dengan
kami, tiga orang yang tidak ikut dalam perang Tabuk. Dua sahabatku,
mereka tak tahan menghadapi hajr (isolasi) yang dilakukan kaum muslimin
terhadap kami. Mereka mengurung diri dalam rumah dan tak pernah berhenti
menangis. Sedangkan aku adalah orang yang termuda dan terkuat di antara
mereka. Kukuatkan hatiku untuk menemui orang-orang, berharap akan
ada seseorang yang menyapaku. Namun tak ada seorang pun yang mau berbicara
denganku.
Ketika aku memasuki masjid, kuucapkan salam kepada Rasulullah. "Apakah
Beliau akan menggerakkan bibirnya untuk menjawab salamku?"
tanya hatiku.
Aku pun shalat dan mengambil posisi terdekat dengan Beliau. Aku mencuri-curi
pandang kepada Beliau. Ketika aku fokuskan pandangan pada shalatku,
Beliau memandangku. Dan bila aku meliriknya, Beliau memalingkan wajahnya
dariku.
Keadaan itu terus berlanjut hingga beban itu kian berat kurasakan.
Aku pun menemui Abu Qatadah, sepupuku dan orang yang sangat kucintai.
Aku memanjat dinding rumahnya dan kuucapkan salam padanya. Namun dia
tidak menjawab salamku. Aku berkata memelas padanya, "Wahai,
Abu Qatadah! Demi Allah, bukankah engkau mengetahui bahwa aku mencintai
Allah dan RasulNya?"
la hanya terdiam dan tidak menanggapi perkataanku. Kuulangi kata-kataku
tadi berkali-kali, hingga ia berujar singkat: "Allah dan
RasulNya yang lebih mengetahui". Air mataku pun meleleh tanpa
bisa kutahan. Aku berlalu.
Suatu ketika, saat aku berjalan di pasar kota Madinah, seorang laki-laki
dari Syam yang menjual makanan di pasar itu bertanya kepada orang-
orang: "Siapakah yang mau menunjukkan Ka’ab bin Malik kepadaku?"
Orang-orang pun memberitahukannya. Dia pun mendatangiku. Kemudian
menyerahkan sehelai surat dari Raja Ghassan. Tertulis dalam surat
itu:
"Telah sampai berita kepadaku, bahwa temanmu telah menyia-nyiakanmu.
Sedangkan Allah tidak menjadikanmu orang yang terhina dan tersia-siakan.
Bergabunglah dengan kami, maka kami akan rnenolongmu".
Aku berkomentar,"lni pun cobaan untukku," lalu aku
lempar surat itu ke dalam tungku api.
Setelah berlalu empat puluh hari semenjak Rasulullah dan para sahabat
mengisolasi kami, tiba-tiba datang utusan Beliau dengan membawa perintah
agar aku menjauhi istriku. Aku bertanya, "Apakah aku harus
menceraikannya atau apa yang harus kulakukan?"
Sang utusan menjawab,’Tidak, tapi jauhilah ia dan jangan engkau sentuh."
Aku berkata kepada istriku, "Kembalilah kepada keluargamu.
Tinggallah bersama mereka sampai Allah memutuskan perkara ini."
Keadaan seperti itu terus berlanjut. Hingga tibalah suatu pagi selepas
aku shalat shubuh. Kondisiku saat itu seperti yang Allah kisahkan,
terasa sempit jiwaku dan bumi yang ku pijak seakan tak kukenali lagi.
Tiba-tiba aku mendengar seseorang berteriak: "Wahai, Ka’ab
bin Malik! Berbahagialah!" Aku pun segera menghaturkan syukur
dengan sujud kehadiratNya. Sungguh telah datang jalan keluar bagi
kami. Rasulullah telah mengumumkan kepada para sahabat setelah shalat
Shubuh. Allah telah menerima taubat kami.
Orang-orang berbondong-bondong menemui kami dan mengekspresikan kegembiraan
mereka atas berita ini. Sungguh tak terlukiskan kebahagiaanku saat
itu. Aku memberikan dua baju yang kukenakan kepada laki-laki yang
datang membawa kabar gembira itu. Padahal saat itu, aku tidak memiliki
baju selain kedua baju itu. Oleh karena itu, aku meminjam baju dan
bergegas ke masjid menemui Rasulullah.
Saat itu Beliau dikelilingi para sahabat. Tiba-tiba Thalhah bin Ubaidillah
berdiri dan berlari kecil menghampiriku, kemudian ia menggamit tanganku
dan menyalamiku seraya mengucapkan selamat untukku. Sungguh, tidak
ada seorang pun yang berdiri dan melakukan seperti yang ia lakukan,
hingga aku pun tidak pernah melupakan kebaikannya itu.
Aku pun masuk masjid dan mengucapkan salam kepada Rasulullah. Saat
itu wajah Beliau berseri-seri dan bersinar bak rembulan. Tatkala aku
sudah duduk di depan Nabi, Beliau berkata: "Berbahagialah
dengan hari terbaik yang engkau jumpai semenjak ibumu melahirkanmu".
"Apakah pengampunan ini darimu, wahai Rasulullah? ataukah
dari Allah?" tanyaku.
Beliau menjawab, "Tidak! Pengampunan ini datang langsung
dari sisi Allah."
Aku berkata kepada Beliau:
"Wahai, Rasulullah! Sungguh, sebagai cerminan nyata taubatku,
aku sedekahkan hartaku di jalan Allah".
Beliau berkata, "Tahanlah sebagian hartamu untuk dirimu,
karena itu lebih baik bagimu."
Aku mentaati perintah Beliau dan berkata: "Kalau begitu,
aku tahan anak panahku yang kugunakan dalam perang Khaibar. Dan sungguh
Allah telah menyelamatkanku dari perkara pelik ini karena kejujuran.
Maka sebagai wujud taubatku pula, aku tidak akan berbicara kecuali
dengan jujur". Sungguh, aku tidak mengetahui ada orang lain
yang mendapat ujian kejujuran seperti Allah mengujiku. Hingga sampai
saat ini, aku tidak pernah bicara dusta satu kali pun sejak berjanji
kepada Rasulullah. Dan aku morion kepada Allah agar menjagaku pada
sisa umurku ini".
Demikianlah sosok Ka’ab bin Malik. Seorang mujahid di jalan Allah
dengan pedang dan lisannya. Sosok patriot yang memiliki kejujuran
setegar batu karang. Tak terkikis oleh ujian yang menyempitkan hatinya.
Dijalaninya sisa hidupnya dengan selalu menggenggam kejujuran. Pada
masa tuanya, ia kehilangan penglihatannya. Dan putranya, Abdullah
yang menjadi pemandu sejak Allah menghilangkan penglihatannya. Ka’ab
bin Malik wafat pada masa pemerintahan Mu’awiyyah bin Abi Sufyan.
Semoga rahmat dan keridhaan Allah senantiasa tercurah atas diri penyair
Rasulullah ini.
Maraji:
- Adz Dzahabi, Siyar A’lamin Nubala’, Muassasah Ar Risalah, Cet XI,
Th. 1422 H - 2001M - Tafsir Ibni Katsir, Dar At Thayyibah, cet I, tahun 1422 H/2002M
- Shafiyyur Rahman At Mubarak Furi, Ar Rahiqul Makhtum, cet I , tahun
1417 H/ 1997M - Shahih Bukhari
Bila Diri Disayangi
Terdengar bisikan mesra
Kalimah keramat bermentara
Bermulanya siang berakhir malam ku
Tak akan ku jemu menyebut namamu
Tiada batasan waktu
Tiada tempat mu tertentu
Di gunung di lembah, di darat, di air
Siapa pun hamba, keikhlasan doa, keagungan
Kasih merubah takdir
( korus )
Bila ku sedari diri disayangi
Langkah kaki ini semakin berani
Bila terkeliru ku ucap namamu, terasa diriku
Kembali dipandu
Engkau pertama, tiada akhirnya
Aku dalam kegelapan engkaulah cahaya
Izinkahlah aku menumpang di sini
Di bawah naungan kasih dan sayang mu
Ku berserah diri
Hati-hati.
She.
Many Happiness
Friends, ayuh kita bersyukur dgn nikmat Iman dan Islam yang dikurniakan Allah kepada kita. Dan juga, nikmat Happiness!
Today, saya sungguh gembira dengan banyak perkara dan pengalaman baru. Well, life sometimes can be so amazing kan :) Apa yang menggembirakan saya?
1) My family yang sungguh caring. Maaf ye membuatkan semua kerisauan sebentar. Hehe..tapi best jugak sebab kalau tidak, jangan haraplah angah nak call...kan kan angah~~
2) My friends yang sungguh bervariasi. Sayang anda semua - yang pegi lecture sama2, yang makan sama2, yang segalanya together2
3) My orang-orang sekeliling. Well, i believe environment does mempengaruhi my life (sometimes). So, terima kasih kepada kamu semua :)
Hm..mcm banyak lagi. Mudah kata Kesemuanya!! Everything yang ada disekeliling hidup saya ini mendatangkan kegembiraan...How? dengan we be as positive thinking as we can
p/s: sorry to Mama, Abah, Angah and everyone yang saya tertidak reply calls or mesej...ha, not that sengaja ye, itu adalah kerana hp saya kehabisan bateri & lupa nak bawak charger. Asif ya~ (open apologize ni...) Kesimpulan: Lepas ini tidak akan melupai charger lagi~~~
Tuesday, July 21, 2009
Jodoh itu ada Tiga
Monday, July 20, 2009
Israk Mikraj : Miracle from Allah
Israk Mikraj (bulan Rejab) Penguat Iman
“Katakan (kepada mereka), ‘Kamu lihatlah apa yang terdapat di langit dan di bumi’..”(Surah Yunus:101). Dari 2 butir pasir di bumi hingga apa sahaja termasuk planet saling menarik antara satu sama lain dengan nilai tetap yang sama di mana-mana alam ini, G=6.67428×10E(-11)m3kg-1s-2 dalam formula F=Gm1m2/r(2) !! Subhanallah !! – Kenangan subjek Physics masa Matriculation 1983 di Australia. (Foto oleh NASA).
Pada hari Jumaat 4.7.2008 (1 Rejab) yang lalu, kita memasuki bulan Rejab yang didalamnya berlaku peristiwa Israk Mikraj yang bersejarah. Peristiwa tersebut bukan sahaja menunjukkan kekuasaan Allah swt di atas sekelian makhluqNya dan benarnya kenabian Muhammad saw, bahkan ianya juga membuka ufuk pemikiran dan cita-cita manusia sejagat dari hanya sekadar terhad kepada muka bumi ini semata-mata kepada cakerawala ciptaan Allah swt yang amat luas dan jauh, siap untuk diamati untuk lebih kita mengenali Tuhan Pencipta Agung, siap untuk diterokai agar manusia memperlengkap dan meninggikan kualiti ilmu pengetahuan demi memenuhi cita-cita tersebut.
Setelah kewafatan Khadijah ra, pendokong moral dan material perjuangan Baginda saw dan kewafatan Abu Talib, pelindung Baginda saw dari ancaman fisikal oleh kafir Quraisy pada Tahun Kesedihan, Dakwah Islam berada diposisi paling tenat disegi saikologi Nabi saw dan para Sahabat ra sendiri, maupun disegi tiadanya kemasukan baru ke dalam agama Islam dari kalangan penduduk Mekah. Dengan azam tidak menyerah kepada keadaan, Baginda saw mencuba nasib, mencari peluang baru untuk Dakwah ini di Taif, 80 km dari Mekah, namun harapan dan sangkaan Baginda saw meleset. Di Taif, Dakwah tidak diterima, Pendakwah dihina dengan dibaling batu oleh penduduknya. Pintu Dakwah ditahun ini hampir tertutup. Namun Allah swt melalui Surah Huud, mengarahkan Nabi saw terus beristiqamah menjalankan amal Dakwah ini meredah fasa-fasa gelap yang sedang menyelubunginya, tanpa isteri yang mendorong dan tanpa bapa saudara yang melindung. “Shayyabatni Huud” (Surah Huud telah mengubankan rambutku !!).
MasyaAllah !! Setelah 9 bulan perjalanan, Amerika menjejakkan alatnya di planet Marikh pada 25.6.2008 lalu dan hari ini menunjukkan fotonya kepada umat manusia di bumi. Tanah Marikh diambil dan dianalisa. Foto ini boleh tiba ke bumi dengan pantasnya, melalui perantaraan apa? Orang kafir sibuk meneroka alam baru sedang umat Islam pula sibuk melayan tuntutan Kuasa-kuasa Besar Dunia dan bercakaran sesama sendiri.
Allah swt tidak membiarkan Rasul Akhir Zaman berpanjangan dalam kemuraman seperti itu. Dakwah ini harus dipacu hingga berjaya bukan sahaja di Mekah, tetapi ke seluruh dunia, merangkumi sekelian jin dan manusia. Pada malam 27 Rejab ~620M, Jibril mengejutkan Rasulullah saw dari lamunan malam dan mengisyaratkan kepada Baginda saw bahawa kenderaan Buraq telah siap di luar sana untuk membawanya ke Masjidil Aqsa di Palestin, naik meredah 7 petala langit, ke Sidradul Muntaha melalui Baitul Makmur, memenuhi undangan Allah swt. Di Masjidil Aqsa Baginda bersolat mengimami kesemua para rasul, melihat bandar Baitul Maqdis, memilih susu dan menolak arak. Di langit, Baginda bertemu sebahagian para rasul, diperlihatkan gelagat penghuni-penghuni Syurga dan Neraka serta tanda-tanda kebesaran Allah swt yang lain. Di Sidratul Muntaha, Baginda diwahyukan Allah swt apa yang hendak diwahyukan olehNya, termasuk kewajipan Solat, ibadah yang paling utama.
Tidak seperti roket yang hanya dipakai buang sekali sahaja disetiap pelancaran dan operasi, “space shuttle” berjaya dicipta Amerika bertindak seperti teksi antara langit dan bumi, boleh diguna berulangkali. Setakat ini 4 buah space shuttle iaitu Columbia (dilancarkan pada 12.4.1981, tepat 20 tahun selepas Yuri Gagarin, manusia pertama ke angkasalepas), Challenger, Endeavour dan Atlantis telah dihasilkan. Tiap satu memakan belanja setahun budget seluruh negara sedang membangun di dunia.
Sekembalinya Nabi saw ke Mekah dari langit, kekuatan Baginda saw untuk berdakwah lebih kental. Segelintir orang Islam murtad kerana tidak dapat menerima hakikat boleh berlakunya peristiwa Muhammad saw pergi ke Palestin dan langit serta kembali semula dalam malam yang sama. Para Sahabat ra yang lain bertambah keyakinan dan kekaguman mereka kepada Nabi tercinta. Bagi Nabi saw pula, melihat sendiri kesudahan manusia di Syurga dan Neraka sudah cukup memberi motovasi penuh untuk menyelamatkan mereka didunia lagi, sebelum mereka menempuh alam Pengadilan dan Pembalasan, belum lagi berpeluang menerima wahyu langsung dari Allah swt di Sidratul Muntaha. Tiga tahun selepas itu, keimanan baru, lebih tinggi dan teruji inilah yang menjadi asas kepada Hijrah dan penegakkan Negara Islam di Madinah.
Ini foto bersejarah kerana kali pertama foto bumi diambil dari angkasalepas (pada ketinggian 300 kilometer). Foto ini diambil oleh Yuri Gagarin, angkasawan Rusia dan manusia ketiga ke angkasalepas pada 12.4.1961, selepas Nabi Isa as (selepas percubaan membunuhnya) dan Rasulullah saw (dalam peristiwa Israk Mikraj).
Dari sinopsis ringkas peristiwa Israk Mikraj, dapat disimpulkan sebahagian pengajaran berguna untuk umat selepasnya dan kita seperti berikut :
- Kehebatan dokongan isteri, kerukunan rumahtangga adalah salah satu asas kejayaan dalam diri Pendakwah dan Dakwah itu sendiri.
- Perlindungan seperti yang diberi oleh sesiapa contohnya Abu Talib, biar pun dia bukan seorang Islam, adalah penting dalam memastikan Islam berkembang tanpa gangguan terutamanya di fasa awalnya.
- Kepentingan Masjidil Aqsa dan Palestin di dalam perjuangan Uslam dan umat.
- Dengan Nabi saw menjadi imam semua para Rasul yang lain di Masjidil Aqsa, hari ini dan selepas ini, umat Islam mestilah menjadi imam (pemimpin dan pembimbing) kepada umat-umat yang lain, dan bukan sebaliknya seperti yang berlaku hari ini. Umat Islam mesti bekerja ke arah itu.
- Solat adalah ibadah terpenting dalam Islam. Di Hari Kiamat, tidak dinilai amalan-amalan lain jika solatnya dinilai sebagai gagal.
- Iman pendokong-pendokong perjuangan Islam, termasuk para Sahabat ra akan terus menerus melalui proses penapisan, untuk membeza dan mengasingkan permata dari kaca.
- Negara Islam tertegak bila ada jemaah manusia yang bersedia memikul tanggungjawab tersebut dengan keimanan yang telah teruji seperti para Sahabat ra.
- Umat Islam dituntut melihat cakerawala dan kehebatan penciptaannya, bukan terhad atau terkongkong kepada apa yang ada di bumi sahaja.
Masjid Kubah Batu (Pelancaran), di tengah-tengah Masjidil Aqsa, Palestin. Di sini tempat pelancaran kenderaan Buraq membawa Rasulullah saw ke Sidratul Muntaha, menembusi 7 petala langit dan Baitul Makmur. Hari ini ia ditawan oleh Yahudi yang dilaknat Allah swt. Pembebasannya sebelum Hari Kiamat dijamin Allah swt. Bila ? Siapa pembebasnya ? Apa ciri-ciri mereka ? Bagaimana mereka dididik (dihasilkan) ?
Marilah kita sama-sama merai dan memperingati peristiwa bersejarah dan besar ini, dengan mengatur atau menghadiri ceramah mengenainya. Jauh lebih itu ialah mencedok pengajaran-pengajaran darinya untuk kehidupan berkeluarga bersama anak isteri dan perjuangan bersama-sama teman-teman yang beriman. Sekian.
Sunday, July 19, 2009
HPA : Dekat di Hati :)
- Kalu jadi ahli HPA nie dapat harga murah ckit dari harga pengguna biasa
- Yuran nak jadi ahli, RM 30 jer seumur hidup. Berbaloi ker?
- Alhamdullilah, kalu jadi ahli HPA nie ada kesedaran untuk sama2 memajukan produk Muslim
- Seboleh2nya, kalu dah jadi ahli HPA nie kita tanam azam dalam diri kita untuk menggunakan 100% produk yang btol2 diyakini halal dan juga keluaran Muslim serta tidak syubahah. Mulakan dari bawah. SIKIT2 LAMA2 JADI BUKIT...
- Mmg x wajib untuk menjadi pengedar atau jurujual bila dah bergelar ahli HPA. Sebagai mana kita tahu, HPA adalah salah satu MLM yg mana ikut syariah. Sesiapa yang berusaha lebih (yang mana sambil membeli sambil merancang kewangan), insyaallah dia akan dapat income sampingan
- Tidak jadi masalah untuk sesiapa sekadar membeli ikut keperluan jer
- Ada setengah ahli yang betul2 nak cukupkan nilai mata setiap bulan untuk dapatkan bonus. Orang ini, mesti ada semangat yang tinggi dan pandai buat budget sendiri.
Sesiapa yang dah jadi ahli HPA, harap sentiasa aktif. Kalu x mampu aktif untuk promote kat orang cukuplah sekadar beli untuk keperluan sendiri dan juga harian kita. Jangan sia2 kan RM30 yang kita keluarkan mula2 jadi ahli dulu. Walau bagaimanapun, kita pandai2 la uruskan duit, produk mana yang penting untuk kita beli ikut kemampuan kita. Insyaallah, ALLAH Maha Mengetahui dan Maha Pemurah.
There's always bright side
Thanks sis for the inspirational quotes :) "Look at the bright side" used to be my common line kalau buat biodata zaman dolu-dolu. But it seems like I rarely used it nowadays huh~ Yet, I still enjoy the meaning of this line which is everything has it own good side...every cloud has it silver line orang kata.
So, since the new semester will start officially tomorrow, so Happy Studying :)
This is the twin :)
Well, some friends asked me bout this new blog, is the Vox blog no longer used or what...so, the answer is - actually hard to put in a word. So, let the next sentence answers the curiousness.
From the EYE of the beholder Vox is my first blog which i love a lot, easy to maintain, easy to update, etc etc. Yet, somebody commented that it was very hard to give comments to each post because you need to log in to Vox first to do so. Therefore, I choose to appreciate the comments given and here we have now - the twin of the Vox blog - of course in Blogger version :)
So, hope everyone can enjoy them. Choose any of those. And let us keep on reading and supporting each others ok :)